Monday, April 23, 2007

Aku jatuh cinta padamu, tepat di pandangan pertama, di suatu senja yang masih kerap menyapa. Aku tidak tahu bagaimana kau akan menyikapi harapan, mimpi, tanda tanya, gerutuan, celoteh, hingga petir yang suka berlabuh sempurna di bilik emosiku. Menyukai hingga mencintaimu sungguh mudah dilakukan, bahkan enam bulan berjalan sempurna. Lalu aku yang bebal ini baru menyadari bahwa kau adalah puzzle terakhir yang melengkapi perjalanan panjangku, untuk kemudian berhenti di serambi berwarna cokelat tua milik kita.

Aku mencintai kata. Aku mencintai kamu. Dengan kata-kata aku mencurahkan semua rasa, seperti hujan yang jatuh di bumi, awan yang bergurau dengan langit biru, bahkan keheningan malam yang paling mencekam. Aku, aku, aku benar-benar jatuh padamu, mu, mu.

Saat ini, satu tahun berlalu, dengan baku hantam yang sudah begitu sering dan memar yang lebih dari sekedar luka badan, masih sangat aku menghafalmu dengan kesempurnaan kata, yang masih terus menerus kurang untuk menggambarkanmu.

Walau aku rindu, tapi tak mengapa; kehangatan kata dan kokoh matamu yang melindungiku bahkan dari terik yang menghanguskan hari Senin.

Aku akan menyimpan kata-kata manismu, di sudut otak yang masih lengang dan tak pernah ramai.

[pada saat jatuh cinta kuberikan kata dan suka, walau tidak hati..saat aku benar-benar mencinta, andai hati masih bisa kuberi tanpa sebuah tanda tanya dan ragu yang besar..aku merindu, sangat..kata dan suka darimu..kenapa harus berbeda, kenapa harus berubah? kenapa harus berhenti saat kau melihatku dari kacamata ketidaksukaan dan benci? aku tetap dan sama..]

No comments: